A. PENGERTIAN
PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang
sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu
menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan
dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk
melakukan penelitian. Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara
untuk menjelaskan gejala-gejala alam.
Pengertian penelitian ilmiah menurut
para ahli:
- Penyedilidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
- Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.
- Suatu
metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut. (Hilway, 1956) - Suatu
metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah
pemikiran kritis (critical thinking). - Pencarian
atas sesuatu (inquiry) secara sistematis terhadap masalah-
masalah yang dapat dipecahkan. (Parson, 1946) - Pencarian
fakta menurut metode obyektif yang jelas untuk menemukan
hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hokum. (John, 1949) - Percobaan
yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
(Nazir, 1988) - Kerjasama
ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui
metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu. (Depdiknas RI) - Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
- Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.
- Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.
Dari keseblas definisi di atas dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau
mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/ menguji kebenaran).
2.
Dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa
data (informasi/keterangan).
3.
Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan
berdasarkan metode ilmiah.
B. TUJUAN
PENELITIAN ILMIAH
- Tujuan penuliasan ilmiah adalah menyampaikan hasil pemikiran logis dan pengkajian empiris dengan prinsip logiko-hipotetiko-verifikatif.
- Untuk menerangkan dan mengungkapkan hubungan yang sistematis antara dua variable atau lebih.
C. CIRI-CIRI
BAHASA TULIS
-
Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat,
-
Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
-
Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
-
Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
D. CIRI
RAGAM BAHASA ILMIAH
Cerdas, lugas,
jelas, formal, obyektif, konsisten, bertolak dari gagasan, serta ringkas, dan
padat.
E. KRITERIA
BAHASA DALAM PENELITIAN ILMIAH
Secara rinci, bahasa Indonesia
yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
- Baku
Struktur bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baku, baik kata maupun kalimat. Penulisan pun harus
mengikuti ejaan yang berlaku. Ejaan meliputi kaidah penggunaan huruf, tanda
baca, penulisan kata, dan penyusunan kata.
Contoh:
Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, tenaga dan lain sebagainya,
maka proyek itu kita terpaksa serahkan kepada pengusaha asing.
Kalimat yang baku:
Karena kurang dana, tenaga, dan lain-lain (dan sebagainya), proyek itu terpaksa kita serahkan kepada pengusaha asing.
Kalimat yang baku:
Karena kurang dana, tenaga, dan lain-lain (dan sebagainya), proyek itu terpaksa kita serahkan kepada pengusaha asing.
Gagasan yang disampaikan dapat dipahami menurut akal.
Contoh:
a.
Orang yang sering
menggunakan alat itu harus sering diservis supaya tidak cepat rusak.
b.
Dengan mengucapkan
syukur penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
c.
Perampok itu berhasil
ditangkap petugas.
Kalimat yang logis:
a.
Alat yang sering
digunakan itu harus sering diservis supaya tidak cepat rusak.
b.
Penulis mengucapkan
syukur karena dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
c.
Perampok itu ditangkap
petugas.
Petugas itu berhasil menangkap perampok.
- Kuantitatif
Keterangan yang dikemukan dalam laporan penelitian harus terukur.
Contoh:
Untuk menanam bibit durian itu diperlukan lubang yang cukup
dalam.
- Tepat
Gagasan yang disampaikan dalam laporan penelitian harus sesuai dengan gagasan yang dimaksud oleh penulis (tidak bermakna ganda).
Contoh:
a.
Atap bangunan yang
sudah rusak itu terbuat dari sirap.
b.
Dia mengambil botol
bir dari dapur yang menurut pemeriksaan berisi racun.
Terhadap kedua kalimat itu muncul pertanyaan, “Apakah sebenarnya yang rusak itu, atap atau bangunan?” (kalimat a) dan pada kalimat (b), “Apakah yang berisi racun itu, botol bir atau dapur?”
Terhadap kedua kalimat itu muncul pertanyaan, “Apakah sebenarnya yang rusak itu, atap atau bangunan?” (kalimat a) dan pada kalimat (b), “Apakah yang berisi racun itu, botol bir atau dapur?”
- Denotatif
Kata yang dipilih harus menyatakan arti yang sesungguhnya. Artinya, kata yang digunakan tidak melibatkan perasaan karena sifat ilmiah adalah objektif.
Contoh:
Kota-kota besar tidak pernah tidur; padat dengan kendaraan dan pabrik yang berjalan terus tanpa lelah.
Pernahkah kita menemukan kota yang dapat tidur? Adakah pabrik yang dapat berjalan dan merasa lelah seperti manusia?
Kota-kota besar tidak pernah tidur; padat dengan kendaraan dan pabrik yang berjalan terus tanpa lelah.
Pernahkah kita menemukan kota yang dapat tidur? Adakah pabrik yang dapat berjalan dan merasa lelah seperti manusia?
- Ringkas
Gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek. Penggunaan kata tidak berlebihan, tetapi bernas.
Contoh:
Sebaiknya letak rumah tidak berada dekat rawa-rawa dan
sedapat mungkin letak rumah tidak dekat pula dengan tempat ramai sebab bila
dekat dengan tempat ramai, kita tidak dapat beristirahat dengan baik.
Kalimat yang ringkas:
Sebaiknya letak rumah tidak berdekatan dengan rawa-rawa dan tempat ramai agar kita dapat beristirahat dengan baik.
Kalimat yang ringkas:
Sebaiknya letak rumah tidak berdekatan dengan rawa-rawa dan tempat ramai agar kita dapat beristirahat dengan baik.
- Runtun
Gagasan disampaikan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannnya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea.
Contoh:
Pada masa kini kemampuan masyarakat untuk memiliki kendaraan semakin besar, seiring dengan majunya perautomotifan yang mengeluarkan produk kendaraannya dengan berbagai model dan berbagai kualitas, mereka dapat memperolehnya. Semakin majunya suatu produk kendaraan makin banyak memberikan kemudahan untuk memeliharanya. Kenyataannya, para pemilik kendaraan tidak cukup memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang pemeliharaan kendaraan.
Pada masa kini kemampuan masyarakat untuk memiliki kendaraan semakin besar, seiring dengan majunya perautomotifan yang mengeluarkan produk kendaraannya dengan berbagai model dan berbagai kualitas, mereka dapat memperolehnya. Semakin majunya suatu produk kendaraan makin banyak memberikan kemudahan untuk memeliharanya. Kenyataannya, para pemilik kendaraan tidak cukup memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang pemeliharaan kendaraan.
F. KETERAMPILAN
YANG DIPERLUKAN DALAM MENULIS ILMIAH
- Keterampilan bahasa (ejaan, pilihan dan bentikan kata, kalimat, paragraf).
- Keterampilan penyajian (sistematika penyajian judul, subjudul, sub-subjudul.
- Keterampilan perwajahan (format, ukuran kertas, jenis kertas, tipe huruf, penjilidan,bibliografi, apendiks, lampiran)
G. TEKNIK MENULIS
ILMIAH
- Formal
Bahasa yang
digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa
dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan
kalimat.
Kalimat formal dalam tulisan ilmiah
dicirikan oleh:
(1) kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat)
(2) ketepatan penggunaan ata fungsi atau kata tugas
(3) kebernalaran isi
(4) tampilan esei formal.
(1) kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat)
(2) ketepatan penggunaan ata fungsi atau kata tugas
(3) kebernalaran isi
(4) tampilan esei formal.
Sebuah kalimat
dalam tulisan ilmiah setidak - tidaknya memiliki subyek dan predikat.
- Konsisten
Unsur bahasa,
tanda baca, dan istilah, sekali digunakan
sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara
konsisten.
Contoh:
Untuk mengatasi bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, masyarakat dihimbau untuk menghemat penggunaan beras dengan sistem diversifikasi pangan dan menggalakan kembali lumbung desa.
sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara
konsisten.
Contoh:
Untuk mengatasi bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, masyarakat dihimbau untuk menghemat penggunaan beras dengan sistem diversifikasi pangan dan menggalakan kembali lumbung desa.
H. KESALAHAN
UMUM PEMAKAIAN BAHASA DALAM TULISAN ILMIAH
Kesalahan
pemakaian Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah pada umumnya berkaitan dengan:
- Kesalahan penalaran
Kesalahan
penalaran yang umum terjadi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kesalahan penalaran
intra-kalimat dan antar-kalimat.
- Kerancuan
Kerancuan terjadi
karena penerapan dua kaidah atau lebih. Kerancuan dapat dipilah atas kerancuan
bentukan kata dan kerancuan kalimat.
- Pemborosan.
Pemborosan terjadi
apabila terdapat unsur yang tidak berguna dalam penggunaan bahasa.
- Ketidaklengkapan kalimat
Sebuah kalimat
dikatakan lengkap apabila setidak-tidaknya mempunyai pokok (subyek) dan
penjelas (predikat).
- Kesalahan kalimat pasif
Kesalahan
pembentukan kalimat pasif yang sering dilakukan oleh penulis karya tulis ilmiah
adalah kesalahan pembentukan kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif
intransitif.
- Kesalahan ejaan
Bahasa Indonesia
telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD.
- Kata yang mungkin menimbulkan salah penafsiran
Salah Penafsiran : Alat pandang dengar, Bersama anak
isteri, Buku sejarah baru
Benar : Alat pandang-dengar, Bersama anak-isteri, Buku sejarah-baru.
Benar : Alat pandang-dengar, Bersama anak-isteri, Buku sejarah-baru.
I.
PENGGUNAAN EYD YANG
BENAR
- Penggunaan
huruf kapital pada huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa; berbeda
dengan pada huruf pertama yang menunjuk tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Kurang benar : Bangsa Indonesia, Suku Madura
Benar : bangsa Indonesia, suku Madura - Kata
hubung antar kalimat
Kurang benar : Oleh sebab itu kami…, Namun hal itu…, Untuk itu saudara…
Benar : Oleh sebab itu, kami ……… , Namun, hal itu ……….. , Untuk itu, saudara …….. - Penulisan
lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu kata atau dua kata.
Kurang benar : Menonton 3 kali, Tigaratus ekor ayam, ½ bagian keuntungan
Benar : Menonton tiga kali, 300 ekor ayam, Setengah bagian keuntungan. - Penulisan lambang bilangan dan singkatan
pada
awal kalimat
Kurang benar : 15 orang berhasil, 250 orang tamu
Benar : Limabelas orang berhasil, Duaratus limapuluh orang tamu. - Penulisan unsur serapan
Bahasa asli : Analisis, Chromosome, Technique, Quality
Kurang benar : Analisa, Khromosom, Tehnik, Kwalitas
Benar : Analisis, Kromosom, Teknik, Kualitas
J. KARAKTERISTIK TULISAN YANG BAIK
- Mengomunikasikan maksud, pikiran, pendapat, dan perasaan secara efektif dan efisien kepada pembaca.
- Signifikan atau Bermakna:
(a) menyampaikan informasi yang belum diketahui (b) menghibur dengan memberikan informasi yang
menarik,
dan
(c) memotivasi pembaca untuk
berpikir/bertindak lebih lanjut
- Jelas:
(a) menggunakan struktur kalimat efektif,
(b) memilih kata yang beracuan konkret,bukan acuan abstrak,
(c) menghindari jargon yang tidak umum, dan
(d) menyampaikan isi dengan bahasa yang sesuai dengan
kondisi pembaca
- Utuh atau Lengkap:
(a) semua gagasan dalam paragraf mendukung topik utama,
(b) setiap gagasan penjelas mengembangkan topik utama, dan
(c) tidak ada gagasan yang sumbang.
- Hemat/Efisien: tidak ada kata-kata yang mubazir
- Kaidah Bahasanya Berterima
- Memiliki Kekuatan/Energi, yakni menggunakan istilah/kata-kata yang tegas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar